Musim penghujan adalah musim yang sangat ditakuti oleh mayoritas warga DKI. Jakarta baik ekonomi yang lemah maupun maupun ekonomi mapan. Sejak dahulu sampai sekarang karena ketika musim penghujan ini telah datang warga akan merasakan didatangi tamu tidak diundang bahkan tamu yang sangat dibenci. Tamu ini tidak mau diajak lobi-lobi ataupun KKN, Semua lapisan masyarakat dibantai habis sampai kantor pemerintahan dan istana negara pernah dikunjunginya.
Sahabat Seword coba lah menebak, Apakah tamu tidak diundang tersebut ?
Tepat, Tamu tidak diundang tersebut bukan maling atau sejenisnya tetapi banjir yang sangat suka mendatangi para warga saat musim penghujan.
Sini Ambil sepedanya sahabat Seword. hehehe
Menurut pemaparan warga bahwa banjir besar beberapa tahun yang lalu hanya datang sekali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Oleh karena perubahan iklim yang sangat drastis mengakibatkan banjir besar bisa datang kapan saja ketika hujan datang dengan derasnya. Tetapi saat ini yang pasti dalam setahun warga akan merasakan pahit di rumah dan lingkungannya karena digenangi banjir.
Memang kita tidak dapat selalu menyalahkan pihak Pemerintah agar menyelesaikan permasalahan ini. Warga juga harus sadar bahwa datangnya banjir ini tidak terlepas dari kesalahan dan keteledorannya. Gaya hidup yang suka membuang sampah sembarangan dan sebagian kecil masyarakat yang memaksakan diri untuk mendirikan pemukiman di daerah pinggiran kali ataupun bantaran sungai merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi naiknya persentase banjir.
Ketika Ahok dimasa kepemimpinannya mengeluarkan kebijakan memindahkan warga pinggiran kali dan bantaran sungai ke Rumah Susun yang telah disediakan Pemerintah malah dianggap tindakan semena-mena tidak menjujung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). Padahal dengan adanya warga yang mendirikan rumah dipinggiran kali dan bantaran sungai sudah jelas akan mengakibatkan naiknya tingkat kebanjiran.
Warga tersebut malah mau di provokasi para lawan politik untuk melawan dan berteriak bahwa Ahok kejam dan tidak manusiawi. Jika ditelaah lebih dalam dengan memakai logika berpikir yang normal akan dapat disimpulkan bahwa kebijakan Ahok tersebut sangat positip bagi warga yang tinggal dibantaran.
Tetapi apa yang hendak dikatakan lagi warga yang memiliki hak suara dalam memilih gubernur DKI. Jakarta sudah menentukan pilihan dengan mayoritas memilih gubernur baru dengan berbagai macam tolak ukur dalam menentukan pilihan baik dengan menilai secara rekam jejak maupun terprovokasi para lawan politik yang menjual isu-isu politik identitas yang sangat merusak logika warga.
Setelah kehilangan pemimpin tegas dan memiliki kebijakan pro rakyat masyarakat baru menyadari bahwa mereka telah salah dalam menentukan pilihan. Kehidupan tidak dapat berulang memang kesadaran itu selalu datangnya terlambat jadi tidak dapat disesali lagi. Pilihan yang salah akan berdampak tidak hanya sekejab tetapi sampai 5 (lima) tahun.
Berikut Petikan berita tentang pendapat warga terkait banjir di DKI. Jakarta :
Roni (41) warga RT 1 RW 7 Jalan Kemang Raya, Kelurahan Bangka, Jakarta Selatan ini menilai Gubernur Ahok dianggap lebih berhasil mengatasi masalah banjir di wilayahnya.Roni melihat aksi yang Ahok lakukan saat banjir lebih konkrit. Ahok dinilai langsung terjun ke lapangan untuk membenahi masalah drainase saat banjir tiba. Semisal pengadaan pompa air, pembersihan gorong-gorong dan pengerukan Kali Krukut pernah ia saksikan secara langsung saat Ahok menjabat."Ahok waktu itu kerjanya bersihin Kali Krukut, periksa gorong-gorong langsung, kalau ditemukan masalah langsung suruh bawahannya gerak cepat membenahi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com di rumahnya pada Rabu (25/10).
Dalam Petikan berita diatas ini telah sangat jelas membuktikan bahwa kinerja dimasa Ahok sangat berdampak positip terhadap kehidupan warga. Meskipun terlihat kadang beliau sering marah-marah dan terkesan kejam padahal didalam hati sanubarinya sangat lembut penuh dengan kasih sayang terhadap warganya.
Bagi sahabat Seword ini saya bagi pemberitaan media berita televisi kinerja Ahok saat musim penghujan dimasa kepemimpinannya :
Jika kita amati dan perhatikan dari pembuktian di berbagai media baik Online dan Televisi sangat banyak hasil kerja positip yang telah dilakukan oleh Ahok dimasanya memimpin ibukota. Seluruh rakyat Indonesia telah mengetahui begitu banyak permasalahan yang dirasakan oleh warga di DKI. Jakarta dari dahulu sampai sekarang tetapi tidak dapat dipungkiri kinerja dimasa Ahok banyak menelurkan kebijakan-kebijakan yang sangat fenomenal tetapi bermanfaat bagi warga.
Penulis sangat kagum dengan kinerja Ahok dan merindukan akan lahir Ahok yang baru diberbagai daerah yang memiliki niatan tulus untuk memimpin dan mensejahterakan warga yang ada di daerah. Kepemimpinan seperti Ahok yang visioner dan jelas anti korupsi sangat dibutuhkan pada saat sekarang ini dimana moral-moral korupsi masih banyak ditemukan.
Semoga saja rakyat menghargai kinerja dan mempertahankan para tokoh bangsa terbaik dipemerintahan untuk tetap mengabdi pada rakyat. Beberapa daerah telah memiliki Ahok dalam fisik yang berbeda seperti Ibu Tri Rismaharini Walikota Surabaya, Kang Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta, dan Bung Ridwan Kamil Walikota Bandung.
Mari terus kita kawal dan dukung mereka agar tetap menjadi tokoh yang memimpin kita kedepannya. Jangan biarkan tokoh terbaik tersebut kalah dan berdiri sendiri. Mereka adalah salah satu anugerah sang pencipta untuk rakyat mencapai kesejahteraan dan daerah mencapai kemakmuran.
Beruntunglah sahabat Seword yang memiliki pemimpin seperti mereka yang jelas mengabdikan dirinya untuk rakyat. Tidak seperti daerah penulis saat ini dipimpin Walikota yang prestasinya sangat mengecewakan membuat sebuah kota besar dijuluki kota "sejuta lubang".
Salam Perubahan,
0 Response to "Warga DKI. Jakarta : Ahok Terbaik Menangani Banjir, Menurut Anda ?"
Posting Komentar