Dok. Viva.co.id
Keluarga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sempat menirim surat ke Istana soal kasus yang pennyiraman air keras yanng dialami oleh Novel. Jokowi bahkan dibandingkan dengan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap lebih cepat menanggapi kasus intimidasi terhadap pegiat anti korupsi.
Perbandingan itu disampaikan anggota LBH Jakarta Al Ghifari Aqsa yang tergabung dalam tim advokasi Novel. Menurut Aqsa pada tahun 2010, waktu itu mendampingi Tama yang dibacok. Tak sampai sehari SBY langsung datang ke rumah sakit dan memerintahkan Kapolda, Kapolri untuk diusut tuntas.
Yang dimaksud pentolan LBH Jakarta ini adalah penyerangan terhadap Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama S. Langkun. Dimana saat itu, teror yang dialami oleh Tama diduga terkait dengan laporannya ke KPK soal rekening mencurigakan sejumlah perwira polisi.
Sehingga Aqsa membandingkan dengan menyampaikann bahwa Kalau mau dibandingkan Jokowi dan SBY yang lalu, ini jauh beda, walaupun kasus Tama juga tidak terungkap sampai sekarang.
Bahkan menurut mereka nih, Jokowi belakangan ini bisa mengundang aktivis media sosial dengan mudahnya. Padahal Jokowi punya konsen terhadap pemberantasan korupsi. Selain itu, kasus Tama dan Novel, punya sama-sama kemiripan, yakni pihak yang diduga melakukan penyerangan diduga terkait kasus korupsi di lembaga hukum.
Memang terdapat beberapa kejanggalan dengan apa yang menimpa Novel. Seperti ada ketidakpercayaan terhadap kinerja penyidikan kasus Novel, saling tuding juga sangat terlihat semacam orang yang mengintai rumah Novel hanyalah sekelompok ‘mata elang’, belum lagi kecurigaan pihak Novel bahwa identitas saksi penting tidak dilindungi kepolisian, serta proses penyidikan yang berkembang sangat lambat selama lebih 4 bulan.
Istri Novel Baswedan, Rina Emilda, mamang sudah mengirim ke Istana Presiden. Surat tersebut telah dikirim pada tanggal 21 Agustus 2017 kemarin dan kini pihak Istana sudah menjawab lantas tak perlu lagi pihak sebelah nyinyir sana-sini.
Presiden Joko Widodo telah mengabulkan permohonan Rina Emilda, istri dari Novel Baswedan untuk bertatap muka menyangkut perkara yang dialami oleh suaminya. Sampai saat ini kasus yang dialami oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ini masih dalam didalami oleh pihak kepolisian.
Nah, undangan Jokowi itu dibenarkan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak, dimana ia sebagai tim penasihat Novel Baswedan mengakui bahwa awalnya pertemuan itu telah dijadwalkan pada 31 Agustus 2017. Namun karena ada kendala, akhirnya akan dijadwalkan ulang.
“Mbak Emil (istri Novel) sudah di Singapura. Kemudian mbak Emil bersama keluarga berusaha cari tiket untuk kembali tetapi nggak dapat. Akhirnya kami minta jadwal ulang,” ujar Dahnil, Selasa, 5 September 2017.
Sejak adanya hambatan itu, hingga kini belum diketahui kapan penjadwalan ulang pertemuan itu akan dilakukan. Menurut Dahnil dalam undangan itu Presiden Jokowi juga meminta, keluarga Novel lainnya untuk turut hadir dalam pertemuan tersebut. Nantinya keluarga Novel juga didampingi oleh tim kuasa hukum.
Nah, saya sangat berharap agar Pak Aqsa juga ikut biar tahu bagaimana komitmen Jokowi terhadap kasus Novel ini.Sehingga tak perlu lagi bandingkan Jokowi dengan SBY.
Sampai saat ini, belum diketahui apa yang akan dibahas oleh Jokowi dalam pertemuan tersebut. Tetapi yang paling terpenting adalah Presiden minta keluarga Novel termasuk ibunya Novel juga diundang ke Istana. Sebelumnya Jokowi bahkan meminta Kapolri Tito Karnavian untuk segera mengungkap kasus tersebut.
Kini keluarga Novel terutama istri Novel melalui Dahnil mengatakan salah satu hal yang akan disampaikan istri Novel adalah ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Ucapan terimakasih tersebut diberikan karena Negara telah hadir dan membantu biaya pengobatan Novel sampai dengan selesai.
0 Response to "Jokowi Akan Undang Keluarga Novel ke Istana, Rina Emilda: Terimakasih Pak Presiden, Negara Telah Hadir "
Posting Komentar