Sidang perdana DPR yang ricuh 2014
Baru-baru ini muncul lagi seorang anggota DPR yang mempermasalahkan panggilan ke mereka yang tidak disapa sebagai “Anggota Dewan yang Terhormat. Sakitnya tuh di sini. Hiks, selama ini mereka sudah biasa disapa dengan panggilan terhormat. Makanya ketika KPK bertemu dan tidak menggunakan panggilan mulia maka beranglah anggota Dewan ini. Hm, kalau rakyat yang ketemu langsung Pak, Anda akan dipanggil bukan Anggota Dewan yang terhormat tapi Anggota Dewan yang Gila Hormat. Jadi pilih mana?
Adalah anggota Komisi III DPR F-PDIP Arteria Dahlan mempersoalkan panggilan itu. Arteria tak terima KPK selama rapat tidak pernah memanggil anggota DPR dengan sebutan ‘yang terhormat’. Hak mereka untuk dipanggil telah dilecehkan KPK. Wuih, emang KPK itu makin melucuti kehormatan anggota DPR maka pantaslah amarah harus dilayangkan ke mereka.
“Saya menunggu dari lima Saudara-saudari komisioner, tidak pernah terucap ‘anggota Dewan yang terhormat’. Kami, Pak Jokowi sendiri kalau ketemu, walaupun Arteria masih b***sat, dia katakan ‘yang terhormat’. Pak Kapolri mengatakan ‘yang mulia’,” kata Arteria di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/9/2017). “Saya aja mau ngomongKPK yang dihormati, KPK nggak mau,” cetusnya.
Luar biasa, status panggilan itu ternyata menyinggun harga diri dari Pak Arteria ini. Telinganya sangat peka dan dia merekam suara kelima anggota dewan itu dan mengkalkulasi secara total dan hasilnya? Tak satupun yang memberi panggilan terhormat padahal panggilan itu sangat esensi dan berarti. Maka ngamuklah Pak Arteria. Bingung juga ya, padahal anggota Dewan yang lain tak terlalu mempermasalahkan.
Tapi, tahukah Pak Arteria, secara jujur kalau rakyat sendiri yang datang dalam Rapat Komisi dan bertemu dengan Anda maka bisa jadi rakyat akan mengucapkan kata-kata yang lebih parah lagi. Bersyukur Pak Arteria, karena Anda tidak berhadapan dengan rakyat yang sudah kesal dengan ulah oknum anggota dan pimpinan DPR yang aksinya sering menyebalkan rakyat dan membuat emosi rakyat sampai ke ubun-ubun.
Coba saja undang perwakilan langsung rakyat ketemu anggota DPR, nggak bakal dijamin rakyat akan menunjukkan respek atau hormat kepada anggota Dewan yang model seperti ini. Apalagi ketemu gembong-gembongnya yang cuitannya selalu bernada miring. Bisa jadi makian ada sepatu terbang plus botol minum melayang ke arah anggota Dewan.
Ngomongnya DPR selama ini berjuang membela KPK. “Selama ini kita pembela KPK. Tidak pernah terucap apa yang dilakukan KPK melenceng. Ini sudah enough-lah,” ucap dia. Realitanya justru KPK digoyang, mau dibubarkan. Bahkan proses hukum yang dilakukan terhdadap ketua DPR saat ini dipersulit.
Itu baru satu permintaan anggota Dewan yang kembali ramai di media. Permintaan Anggota Dewan yang lainnya juga terekam secara digital dan Anda bisa terkaget-kaget dengan permintaan ini. Tak salah kalau dulu Gus Dur pernah menyamakan level anggota DPR sekelas TK. Karena anak kecil itu banya maunya, banyak permintaannya? Minta jajan, minta mainan, minta permen. Tapi level anggota Dewan lebih tinggi dan lebih hebat lagi dong!
Googlelah di internet, dan ketika ”Anggota DPR Minta….”, maka akan muncul daftar permintaan anggota DPR. Anggota DPR minta : gedung baru, apartemen, kenaikan uang makan, saham freeport, kasur, saham, kenaikan gaji, anggaran naik, uang reses bahkan lobster dan lain-lain. Luar biasa, ini adalah prestasi atau pencapaian yang dilakukan oleh anggota DPR kita.
Anggota DPR saat ini jelas fasih dan paham soal anggaran, rupiah, dolar dan saham. Karena itu mereka dengan cerdas langsung mengkalkulasi kebutuhan dan kepentingan mereka itu dan langsung merealisasikannya dalam permintaan-permintaan seperti di atas.
OK, baiklah tulisan ini jelas tidak ditujukan untuk semua anggota DPR tentunya. Anggota DPR yang baik dan jujur itu bisa saja bekerja dalam senyap dan tak terekspos di media. Saya masih respek dengan anggotab Dewan yang berintegritas dan bekerja keras. Tapi segelintir lagi sudah tidak eksis karena ada yang sudah terciduk. Sebagian yang masih eksis justru yang terekspos adalah model anggota DPR yang datang dengan permintaan yang aneh bin ajaib.
Fungsi anggota DPR sejatinya adalah memperjuangkan aspirasi rakyat, ini yang saya pelajari waktu sekolah dulu. Itu dulu, jadi saya berpikir lembaga ini sudah beralih fungsi oleh oknum-oknum tertentu. Lembaga DPR itu malah oleh sebagian oknum dipelintir menjadi lembaga yang menggodok daftar menu permintaan untuk diri mereka sendiri dengan memanfaatkan status mereka sebagai anggota Dewan. Mudah-mudahan mereka mendapat hidayah dan pencerahan untuk lebih peka dengan kebutuhan rakyat, bukan cuma kebutuhan dan kepentingan mereka.
0 Response to "Anggota DPR Minta Dihormati Plus Daftar Permintaan Anggota DPR yang Aneh-Aneh"
Posting Komentar