Fahri Hamzah dan Fadli Zon Sama-Sama Tidak Tahu Malu






seword.com-  Siapa yang tidak kenal duet maut Fahri Hamzah-Fadli Zon. Dua anggota DPR yang lebih terkenal nyinyirannya kepada Jokowi dibanding prestasinya di DPR.

Saya berkesimpulan Fahri dan Fadli adalah dua sahabat yang sama-sama tidak tahu malu. Ambisi terus berkuasa membuat mereka membunuh rasa malu yang sudah selayaknya dimiliki oleh manusia.

Salah satu syarat jadi anggota DPR adalah dia merupakan kader partai. Fahri Hamzah menjadi satu-satunya partai yang tidak memiliki partai karena PKS tidak lagi mengakui Fahri sebagai kader. PKS beberapa kali telah mengajukan permintaan pencopotan Fahri dari anggota DPR. Meskipun Fahri menang di Pengadilan dan pemecatan PKS tidak sah, namun jika Fahri masih punya malu, seharusnya dia sudah mundur dari PKS dan anggota DPR.

Fahri sudah tidak diinginkan oleh PKS. Seluruh kader PKS ingin Fahri keluar dari PKS. Jika masih punya malu, Fahri akan langsung keluar jika memang sudah tidak diinginkan lagi oleh PKS, bukan malah membawa pemecatan ini ke pengadilan.

Urat malu Fahri memang seperti sudah putus. Tanpa merasa terbebani, Fahri masih bisa pongah serta banyak bicara di DPR padahal statusnya sudah tidak diakui lagi oleh PKS. Tanpa beban dia ikut menyerang KPK saat bosnya, SetNov diusut oleh KPK. Tidak tanggung-tanggung, Fahri meminta KPK dibubarkan. Dia lupa bahwa dirinya sudah jelas-jelas dipecat dari PKS, tapi tidak mau dan tanpa punya rasa malu minta KPK dibubarkan.hehe

Tak berbeda dengan sahabat Fahri, Fadli Zon. Urat malu Fadli Zon juga sudah putus. Demi melindungi sahabatnya, Fadli rela tidak membacakan surat pencopotan Fahri Hamzah dari PKS. Fadli mungkin tidak ingin sahabatnya benar-benar keluar dari DPR karena nanti dia sudah tidak punya kawan nyinyir lagi.

Fadli Zon mengungkapkan hingga hari ini pimpinan DPR menerima enam surat di mana satu di antaranya berasal dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Keenam, surat dari pimpinan F PKS PKS 09/EXTFPKS/DPR RI/XII/2017 tertanggal 11 Desember 2017 perihal tindak lanjut surat DPP PKS," ujarnya saat memimpin Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Namun, usai membacakan surat itu, Fadli justru diprotes oleh salah satu anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia tidak puas karena Fadli tidak membacakan perihal surat itu dengan lengkap.


Usut punya usut, ternyata surat itu adalah surat pencopotan Fahri Hamzah dari posisi Wakil Ketua DPR. Seperti diketahui, Fahri Hamzah berasal dari PKS.

Meskipun PKS selama ini sangat erat dengan Gerindra, namun hal tersebut tidak menyurutkan PKS untuk memprotes Fadli Zon yang orang Gerindra. Persahabatan dengan Gerindra memang penting untuk menjaga eksistensi PKS, namun PKS tetap ingin Fahri enyah dari PKS dan DPR meskipun dia sahabatnya Fadli Zon.

Saya melihat PKS sudah begitu muak dengan Fahri Hamzah. Sudah berkali-kali meminta agar Fahri dicopot dari DPR, tapi tak kunjung dikabulkan. Fahri Hamzah masih tetap menghirup udara segar di DPR. Tak kunjung dicopotnya Fahri dari DPR mungkin ada peran dari Fadli Zon. Jika di DPR Fahri tidak punya kawan lagi, sepertinya pencopotan Fahri dari DPR bukan perkara sulit dan tidak membutuhkan banyak waktu. Aturanya sudah sangat jelas bahwa anggota DPR harus merupakan perwakilan dari partai.

Hampir mustahil Fadli Zon tidak tahu isi surat dari PKS secara keseluruhan sehingga tidak membacakan isi surat secara lengkap. Sebagai sahabat, Fadli Zon sepertinya memang harus saling bantu membantu dengan Fahri Hamzah. Keduanya memang salah satu duet yang fenomenal yang ada di Indonesia selain duet Jokowi-Ahok. Jika duet Jokowi-Ahok berhasil memajukan Jakarta, duet Fahri dan Fahri justru tidak jelas menghasilkan apa, selain hanya nyinyiran kepada pemerintahan Jokowi.

Jika Fadli masih punya malu, dia akan profesional dengan membacakan isi surat secara penuh. Baru kali ini saya melihat ada seseorang yang begitu militan membela sahabatnya yang keliru.

Saya melihat antara Fahri dan Fadli memiliki hubungan yang erat serta saling menguatkan. Keduanya saling mendukung satu sama lain, terutama jika sedang nyinyir kepada Jokowi. Keduanya sangat kompak. Kekuatan Fadli nyinyir akan semakin besar jika dibantu oleh Fahri, begitu pun sebaliknya.

0 Response to "Fahri Hamzah dan Fadli Zon Sama-Sama Tidak Tahu Malu"

Posting Komentar