4 TAHUN BEBAS BANJIR, JATIPADANG JAKSEL, KANTONG ANIES SANDI TERENDAM, PIYE KABARE?

Hujan deras yang mengguyur Jakarta kemarin sore, Minggu 12 November 2017 kira-kira pk 15.00 akhirnya membuat sebagian titik rendah di Jakarta kembali tergenang. Banjir masih menggenangi pemukiman warga RT 03, RW 06, Jatipadang Jakarta. Kabarnya, Jatipadang merupakan daerah yang sudah empat tahun bebas banjir

Saya ambil status viral di Facebook sebagai salah satu kesaksian dari seorang netizen bernama Kristo Suryonegoro, terlihat sekali ia adalah seorang Ahoker, yang berbeda dari Anies. Anies sempat menganggap hujan adalah berkah, namun tidak menjelaskan apakah banjir juga merupakan berkah. Yang pasti, menurut salah satu Ahoker ini, banjir bukanlah berkah, malah kutukan.

Bayangkan, empat tahun Jatipadang terbebas dari banjir, namun… Sejak Anies Sandi menjabat, hujan besar kedua kali, menenggelamkan Jatipadang. Saat ini saya sedang mengontrol emosi saya sedemikian rupa, agar manusia-manusia ini tidak saya maki dengan makian yang paling kasar sedunia. Ah sudah lah. Mari kita lihat status kekecewaan warga terhadap dua orang yang dianggap oleh para pendukungnya sebagai pimpinan Pribumi, ketimbang pemimpin Jakarta.

”Saya sih engga peduli omong kosong soal rumah lapis, pejalan kaki bikin macet dan bahasa Sandi lainnya. Saya jelas jauh lebih peduli soal rumah kebanjiran. Mas Anies dan Mas Sandi, sudah 4 tahun warga Jl Padang, Kampung Baru, Ulujami, Jakarta Selatan, terbebas dari luapan Kali Pesanggrahan, SAMPAI HARI INI. Sejak 2013 sampai hari ini kami tidak harus bersih-bersih rumah yang biasanya harus kami lakukan 3-4 kali dalam satu tahun akibat luapan kali banjir. engga peduli hujan deres kayak apa. SAMPAI HARI INI, sebelum Kali Pesanggrahan kembali meluap, menutup jalan dan menggenangi rumah warga. Kalo sudah 4 tahun bebas banjir lalu banjir lagi, Sampeyan itu mau membahagiakan atau mau menyengsarakan warga Jakarta?? Sampeyan niat memimpin warga Jakarta atau niat mempermainkan warga?? Kalo sekedar mempertahankan yang sudah baik saja tidak bisa, mendingan segera mundur sebelum segala sesuatunya malah jadi makin buruk. Kalau memang tidak becus, tidak mampu, jangan belagu, jangan malu-malu, untuk mundur. Jauh lebih baik 2 orang mundur, 2 orang yang engga becus, ketimbang 10 Juta orang Jakarta mengalami kemunduran.” – Dikutip langsung dari akun FB Kristo Suryonegoro

Namun kita harus tahu, bahwa bagaimanapun juga, namanya pendukung Ahok, pasti memiliki kecenderungan tidak objektif dan dianggap menuduh sepihak tanpa data yang valid. Maka izinkan saya untuk memberikan data valid, dari sumber terpercaya, bukan portal opini, melainkan portal berita detikcom yang juga memberitakan hal ini.

Jadi sebenarnya, Ahoker ini sangat objektif di dalam mengatakan fakta banjir di jalan Padang di Jakarta Selatan. Saya kurang tahu apakah Jalan Padang yang dimaksudkan oleh Kristo Suryonegoro dengan Jalan Jatipadang yang dilansir di detikcom sama atau berbeda. Jika berbeda, maka ada dua titik banjir yang parah, namun saya harap, kedua jalan ini adalah tempat yang sama, setidaknya membuat Anies Sandi memiliki wajah sedikit untuk melakukan ngeles ataukah Sandiaga minta tolong Bi Narti? Apakah Anies akan minta tolong kepada laskarnya? Hahaha.

"Petugas sudah melakukan penanganan. Kita koordinasi dengan Dinas Tata Air untuk melakukan penyedotan dan pengerukan agar lancar dan cepat surut… Kita sudah bangun tenda juga dari BPBD dan Dinas Sosial. Bantuan logistik juga sudah kita berikan… " kata Petugas BPBD DKI, Ferry saat dihubungi detikcom, Senin (13/11/2017) pukul 06.05 WIB. Sumber:

Ferry mengatakan bahwa banjir diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi, serta air Kali Pulo yang meluap. Luapan dan hujan yang dialami daerah itu, rasanya tidak pernah membanjir daerah tersebut. Saya khawatir, jika Anies Sandi masih menjabat lima tahun, Jakarta akan kembali seperti sediakala. Maka saya katakan “Welcome BACK to Jakarta!”.


"Dalam penanganan petugas PPSU kelurahan Jatipadang. Ketinggian air 10-40 cm," tulis akun Twitter resmi BPBD DKI, @BPBDJakarta.

sumber:

Tweet