TERUNGKAP FAKTA, KENAPA ANIES-SANDI MESKI RAPAT TERTUTUP, KARENA JIKA TERBUKA BEGINI JADINYA






Semenjak DKI dipimpin oleh Anies-Sandi fenomena irit bicara terjadi di jajaran pejabat tinggi DKI. Dari wawancara yang dipusatkan di sebuah tempat, tidak seperti zaman Ahok-Djarot dimana awak media bisa langsung bertanya saat peserta rapat keluar dari ruang rapat. Saat ini para kepala dinas tidak bisa bicara leluasa jika ditanya oleh wartawan. Fenomena lainnya yang membuat era Anies-Sandi terkesan tertutup adalah, rapat arahan juga diselenggarakan dengan tertutup, wajar hal tersebut mengundang tanya orang banyak, karena transparasi itu sangat dibutuhkan bagi masyarakat untuk menilai kinerja dan juga menghindari perbuatan curang.

Saya gagal paham ketika membaca berita mengenai rapat arahan yang dilakukan oleh Anies Baswedan selaku Gubernur Jakarta kepada pejabat-pejabat DKI yang dipimpinnya. Entah mengapa saya gagal paham, mungkin saya yang terlalu bodoh atau memang Anies yang kelewat pintar lantaran memiliki sederet titel ditambah lagi dia merupakan mantan menteri pendidikan selama kurang lebih dua tahun. Tetapi yang saya meyakini, saya yang kelewat bodoh, tetapi meskipun saya bodoh, saya ingin melakukan banding mengenai pernyataan-pernyataan yang menurut saya konyol dalam rapat arahan kepada para pejabat DKI yang dipimpin Anies di ruang pola Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/11/2017).

Anies dalam rapat tersebut menurut saya masih terlihat seperti masa kampanye dimana dia harus beretorika untuk melambungkan namanya supaya masyarakat terkagum dan akhirnya memilihnya. Hal tersebut terlihat dalam pernyataannya mengenai program penataan kampung. Anies dengan bahasa kerennya ingin melakukan urban renewal atau pembaruan kota.

"Contohnya banyak di negara, kemudian rumah-rumah dilakukan konsolidasi tanahnya. Dibangunkan rumah yang berlapis lalu wilayah yang ada di situ bisa dimanfaatkan sebagai area bersama," kata Anies.

Dari pernyataan di atas, itu menurut saya hanya retorika. Secara teknisnya, rumah berlapis itu seperti apa perwujudtannya? Rumah lapis itu apa rumah susun yang dimaksud Ahok, atau rumah deret seperti yang pernah diungkpakan Jokowi? Jika kata Sandi rumah lapis itu rumah tigkat dengan tidak sebanyak rumah susun, ya itu sama saja rumah susun. Mengapa harus malu menggunakan kata rumah susun jika seperti itu. Namanya berlapis itu ya beringkat-tingkat, itu sama saja dengan rusun. Ah mungkin saya yang bego, sehingga gagal paham dengan apa yang dimaksud dengan rumah lapis.

Selain itu ada juga pernyataan"Kendalanya soal kepemilikan tanah. Kita bebasin tanah untuk tol bisa urusin, masa buat orang miskin enggak bisa, sih? Bebasin tanah untuk pembangunan bisa, kok, buat orang miskin tidak bisa? Bisalah, ini masalah kemauan,".

Dari pernyataan di atas, saya makin bingung, dia sudah tahu kedalanya adalah kepemilikan tanah, bukannya memberi solusi bagaimana caranya, tetapi malah membandingkan dengan pembebasan tanah untuk jalan tol. Menurut saya, perbandingan tersebut seperti membandingkan kolor sama sepatu, ya jelas berbeda. Jika lahan tol itu lahan yang dibebaskan untuk jalan tol adalah lahan milik warga secara sah, jadi tinggal mengganti rugi saja, sedangkan korban gusuran bukan tanah mereka. Tanah tersebut tanah pemerintah daerah yang ditempati secara ilegal oleh warga, sebagai contoh, tiba-tiba saya membangun rumah di samping monas.

Setelah Anies beretorika mengenai konsep urban renewal. Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede pun melontarkan pertanyaan kepada Anies mengenai gambaran idenya tersebu, tetapi yang dijawab sungguh mengagetkan seperti yang dilansir laman kompas.com

"Ya, Bapak cari solusinya, Pak, karena itu Bapak jadi wali kota. Kan, begitu kira-kira, Pak. Kalau enggak, kita diskusi akademik di ruangan ini. Tidak," ujar Anies.



Anies mengatakan, apa yang dia lakukan kepada jajaran di bawah saat ini mirip dengan tuntutan warga Jakarta kepada dia.

"Sama Pak, rakyat juga gitu. Anies-Sandi, saya enggak peduli caranya bagaimana, ini yang kami minta. Urusan bagaimana (caranya), ya, karena itulah Anda kami pilih, kan, gitu Pak," kata Anies.

"Rakyat enggak peduli, Pak. Saya sudah pilih Anda, enggak ngerti bagaimana caranya, Anda jalankan itu," tambahnya.

Dari pernyataan Anies di atas, sudah jelas Anies pun bingung tentang ide yang disampaikannya bagaimana cara merealisasikannya. Sudah jelas dia bingung karena dia dituntut oleh rakyat yang memilihnya untuk merealisasikan janji-janjinya saat kampanye, karena memang menurut saya itu asal janji tanpa memikirkan caranya. Jika seperti itu, saya juga bisa, sebagai contoh, untuk mengurangi macet di Jakarta, maka saya akan membuat ojek terbang. Jika ditanyakan bagaimana caranya, saya suruh walikota yang cari cara. Jika alasannya terlalu panjang cerita, ya tinggal disingkat saja, toh secara dia orang dengan berpendidikan tinggi, kok merangkum menjadi ringkas saja gak bisa.

0 Response to "TERUNGKAP FAKTA, KENAPA ANIES-SANDI MESKI RAPAT TERTUTUP, KARENA JIKA TERBUKA BEGINI JADINYA"

Posting Komentar