NYINYIRIN KAHIYANG NIKAH, FADLI ZON TAK PAHAM ISLAM ATAU HATINYA BUSUK?






Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi keluarga besar Presiden Jokowi. Anaknya, Kahiyang Ayu akhirnya menikah dengan pujaan hatinya.

Di hari yang bahagia, rupanya ada yang tidak bahagia. Salah satu yang sepertinya tidak bahagia adalah pimpinan DPR, Fadli Zon. Dalam akun twitternya dia menulis “Dalam 3 tahun, Pak Jokowi menikahkan 2 anaknya, tinggal 1 lagi. semua Presiden RI lain kalah dalam soal ini. Kerja kerja kerja.”

Kita memahami bahwa Fadli Zon sedang menyindir Presiden Jokowi, terbukti dia mengakhiri tweetnya dengan tagline kerja, kerja kerja. Sehingga karena alasan menyindir dan nyinyir inilah saya akan membahasnya secara logis dan sesuai ajaran agama Islam.

Pada dasarnya, Fadli Zon bebas ngebacot apa saja, termasuk nyinyir terhadap Presiden. Itu adalah bagian dari yang dilindungi oleh undang-undang, atas nama demokrasi. Namun kalau ngebacotnya salah, fitnah atau hoax, ini perlu diluruskan.

Dalam konteks Presiden, sebenarnya SBY juga menikahkan 2 anaknya selama menjadi Presiden Indonesia. Soeharto, mantunya Prabowo yang tak lain adalah pimpinan Fadli Zon, setau saya menikahkan lebih dari 2 anaknya saat jadi Presiden. Jadi kalau dibilang semua Presiden RI kalah dalam soal menikahkan anak-anaknya, secara data pernikahan, bisa disimpulkan itu tidak benar.

Namun mungkin yang dimaksud Fadli Zon pimpinan DPR adalah, Presiden Jokowi menikahkan 2 anaknya hanya dalam kurun waktu 3 tahun. Sementara SBY berjarak 6 tahun, dua periode. Dan Soeharto mertuanya Prabowo entah dengan jarak berapa tahun. Saya tak begitu tertarik menyelidiki sejarah pimpinan otoriter tersebut, dan supaya mudah, anggap saja kalau Soeharto tidak menikahkan 2 anaknya dalam 3 tahun kepemimpinannya. Pokoknya anggap cuma Jokowi yang melakukan itu.

Oke, setelah itu mari kita pindah ke bahasan untuk menjawab pertanyaan, etiskah seorang Fadli Zon, pimpinan DPR menuliskan tweet seperti itu?

Bagi saya, pertama: dalam undang-undang dan hukum positif kita, tidak ada larangan atau batasan seorang Presiden menikahkan berapa anak selama menjabat. Menikahkan anak juga bukan merupakan kegiatan negatif, berbanding terbalik dengan membakar sekolah SD atau menjadi sarang narkoba seperti para kader Gerindra.



Kedua: menikahkan anak adalah kewajiban orang tua. Dalam agama Islam, wajib berarti harus dilaksanakan. Jika tidak dilaksanakan, maka akan mendapat dosa.

Jadi, apa yang dilakukan Presiden Jokowi dengan menikahkan 2 anaknya selama 3 tahun bukanlah sesuatu yang patut digunjingkan atau hal yang bisa membuat Jokowi atau pendukungnya menjadi malu. Hal ini saya rasa cukup untuk menjawab tweet Fadli Zon pertama dan tweet nya saat menjawab Joko Anwar: “ah saya nggak nyinyir kok, cuma ngetwit aja dan faktual. Kenapa harus malu?”

*Bukti Fadli Zon tak paham ajaran Islam

Terlepas apa motivasi Fadli Zon menulis tweet seperti itu, entah untuk nyinyir atau hanya tweet faktual seperti pengakuannya, itu bukan sesuatu yang perlu kita paksakan untuk disepakati. Biarlah Fadli Zon dengan sudut pandangnya, dan kita juga dengan kesimpulan yang berbeda.

Yang menarik dari tweet Fadli Zon menurut saya menyimpan dua kemungkinan. Pertama, Fadli Zon sama sekali tidak paham tentang ajaran agama Islam terkait kewajiban seorang lelaki atau orang tua. Dalam Islam, menikah adalah sebuah ibadah yang mulia. Sehingga menyindir, menggunjing, atau membicarakan negatif orang yang sedang beribadah adalah sifat-sifat setan. Namun karena Fadli Zon tidak tau tentang ajaran Islam, maka dia mengait-ngaitkan tentang pelaksanaan ibadah dari keluarga Presiden Jokowi dengan semangat politik kerja, kerja kerja.

Fadli Zon yang kita tahu memiliki 2 anak perempuan, sebagai muslim, dia memiliki kewajiban menikahkan anaknya. Kapan? Terserah kapan takdir dan lamaran kepada anaknya datang. Dan semoga setelah ini Fadli Zon sadar dan tahu akan kewajibannya sebagai muslim.

Kedua, hati Fadli Zon terlanjur hitam dan kelam. Sehingga dia tidak bisa membedakan mana aktifitas privat dan ibadah, dengan kegiatan politik serta pemerintahan. Dan sepertinya tagline praboker “semua salah Jokowi dan pokoknya Jokowi harus salah” adalah tagline resmi dari kelompok oposisi.

Sebagai pribadi, saya melihat dan juga berharap Fadli Zon masuk dalam kemungkinan yang pertama. Dia tidak tahu. Namanya orang tidak tahu atau bodoh dalam satu hal, itu hal biasa. Sudah menjadi kewajiban kita menegur dan memberitahunya. Dan kita juga harus paham bahwa, orang-orang yang tidak tahu itu pantas kita beri tahu.

Tapi kalau ternyata Fadli Zon tau tentang kewajiban menikahkan anak, saya pikir kita semua harus sedih dan kecewa. Seorang pimpinan DPR terhormat, berpendidikan tinggi, semuanya tidak berguna ketika hatinya sudah terlalu hitam oleh kebencian. Begitulah kura-kura.

0 Response to "NYINYIRIN KAHIYANG NIKAH, FADLI ZON TAK PAHAM ISLAM ATAU HATINYA BUSUK?"

Posting Komentar