KADER PKS SEBAR HOAX, KADER GERINDRA TERCYDUK PESTA NARKOBA, 2019 HARUS TUMBANG






Beberapa minggu yang lalu, salah satu kader PKS Jawa Timur, Fajar Agustanto tercyduck karena dianggap menyebar hoax dan penghinaan kepada Akbar Faisal, anggota DPR RI. Ia dicyduk oleh tim Cyber Bareskrim Mabes Polri pada hari senin 23 Oktober 2017. Melalui pengacara Akbar Faisal, Adiwira Setiawan, Fajar dituduh memberitakan fitnah di beberapa portal berita yang mengatakan bahwa Akbar memiliki simpanan uang dari korupsi APBN, rumah mewah, penikmat uang haram e-KTP, dan punya istri di kawasan Dago Pakar.

Dari imajinasi Agus, kok saya agak ngeri ya melihat bagaimana terstrukturnya hoax yang diberitakan oleh kader PKS, untuk menjatuhkan orang? Jika dengan hoax mereka bisa menghancurkan orang, saya cukup yakin, dengan cara yang sama, mereka pun bisa memberikan pencitraan kepada orang yang tidak ada apa-apanya, menjadi seseorang yang terkesan hebat. Jangan-jangan, dengan hoax, anjing alias asu pun bisa dibuat jadi pemimpin bahkan presiden….?

Kejadian ini sekaligus menguatkan analisis dari salah seorang penulis Seword, yang adalah analis forensik, Nafys, bahwa ada permasalahan yang serius di internal PKS. Sebenarnya bukan saja Fajar Agustanto yang menebarkan hoax. Bahkan dedengkot dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sekaligus juga dedengkot MPR, pernah kedapatan menyebarkan gambar hoax. hoax yang diumbar sama sekali tidak terkait dengan isu Rohingya, namun dianggap sebagai isu Rohingya.

Memang kader PKS ini ada permasalahan. Untuk menyegarkan ingatan kita bersama, beberapa tahun silam, bendera merah putih pun diinjak-injak pada saat milad akbar PKS, di Tasikmalaya. Pada ulang tahun ke-13 yang dipercaya sebagian besar merupakan angka sial, kesialan pun menimpa PKS. Dengan insiden penginjakan bendera merah putih, nama baik PKS pun hancur. SUMBER.

Bahkan tidak sedikit orang-orang PKS yang tidak setuju dengan Pancasila sebagai azas mutlak bagi kehidupan bernegara. Hidayat Nur Wajid pun mengatakan dengan jelas dan gamblang bahwa PKS masih dalam posisi menolak azas tunggal Pancasila. "Kita masih dalam posisi yang sama, menolak, karena secara prinsip tentang asas kita sudah punya rujukan yakni UU tentang parpol, bukan asas tunggal Pancasila,” Kata Hidayat Nur Wahid, 4 April 2013. SUMBER

Jika masih ada kalian, para pembaca bocah yang menganggap Seword adalah media hoax, sebenarnya ada dua kemungkinan. Pertama, Anda lupa ingatan. Kedua, Anda bukan penduduk bumi datar. Semua opini Seword adalah murni dari pemberitaan yang faktual. Maka setiap penulisan bisa dipertanggungjawabkan secara sah dan logis.

Jika PKS bermasalah dengan pemberitaan hoax, substansi ideologis yang menolak azas Pancasila, dan kedekatannya dengan ormas radikal, Gerindra pun ada catatan tambahan. Kader Gerindra, yang sekaligus wakil ketua DPRD Bali, Jro Gede Komang Swastika, juga dicyduck oleh Polresta Denpasar bersama BNN Provinsi Bali.

Penggeledahan berbuah besar. Jimat aneh, 31 paket sabu, 1 senjata api baretta, 3 unit airsoft gun, 6 senjata tajam, dan Kartu Tanda Anggota Gerindra pun jadi bukti kuat untuk menjerat JGKS. Keberpihakan kader PKS kepada hoax ditambah keberpihakan kader Gerindra kepada narkoba, menjadi dua ramuan luar biasa untuk menghancurkan negara ini. Maka pastikan 2019, rakyat tidak boleh memilih partai ini lagi.



“Dari pemeriksaan dan penggeledahan yang kita dapat 31 paket sabu, untuk sementara belum bisa kita timbang berapa gram beratnya. Juga ditemukan airsoft gun 3 unit dan 1 buah senjata api. Ini kita akan teliti, kalau tidak benar kepemilikannya akan kita tambah lagi UU Darurat No 12 Tahun 1951," ungkap Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo SUMBER





Jadi saya cukup tahu saja, bahwa jika Gerindra dan PKS bisa menang pada pilpres 2019, itu artinya strategi mereka selama ini berjalan dengan lancar. Siapkan hati dan mental di tahun 2019. Jika itu benar-benar terjadi…. Asudahlah….

0 Response to "KADER PKS SEBAR HOAX, KADER GERINDRA TERCYDUK PESTA NARKOBA, 2019 HARUS TUMBANG"

Posting Komentar